Translate This Site

Sabtu, 25 Juni 2016

Langkah-langkah dalam Permainan Ojhung



Acara hiburan yang biasanya ditunggu-tunggu oleh masyarakat pada saat ghâdhisa (upacara bersih desa di Bondowoso) ialah permainan ojhung. Dalam permainan tradisional ini, semua masyarakat Bondowoso dapat berpartisipasi dan ikut serta dalam permainan. Namun, permainan ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Ada beberapa peraturan yang harus ditaati peserta sebelum, pada saat, dan sesudah melakukan permainan ini. Berikut penjelasan mengenai unsur, peraturan, dan langkah-langkah dalam permainan ojhung.
Permainan ojhung di Desa Blimbing, Kecamatan Klabang, Bondowoso
(foto: David)

Unsur Permainan Ojhung
  1. Dua orang laki-laki dewasa sebagai peserta 
  2. Sebilah rotan sebagai senjata untuk masing-masing peserta
  3. Songkok sebagai alat pengaman agar pukulan tidak mengenai kepala 
  4. Sarung, selendang, atau udeng yang dililitkan ke bagian pinggang untuk melindungi alat vital 
  5. Spidol sebagai penanda luka 
  6. Pepimpin wasit sekaligus juri 
  7. Empat/lima bhâbhuto (pembantu pemimpin wasit) 
  8. Hadiah

Peraturan Permainan Ojhung
  1. Satu pasang peserta bermain ojhung dalam satu kali permainan dengan tiga kali ronde. 
  2. Ronde dalam ritual ojhung tidak dibatasi oleh waktu, tetapi ditentukan oleh jumlah pukulan.
  3.  Dalam satu kali ronde, masing-masing pemain hanya memiliki satu kali kesempatan memukul lawannya. 
  4. Masing-masing pemain memiliki kesempatan menghindar ketika lawan membalas pukulan. 
  5. Apabila kedua pemain telah melakukan satu pukulan beruntut, maka berakhir ronde pertama, dan tiba saatnya pimpinan wasit dan bhâbhuto melakukan penilaian. Proses ini berlangsung sama hingga ronde ketiga. 
  6. Penilaian ditentukan oleh jumlah luka pemain dalam tiga kali ronde. 
  7. Luka yang termasuk dalam penilaian meliputi bagian leher, dada, perut, punggung, dan tangan. 
  8. Luka pada bagian tubuh lainnya tidak masuk dalam penilaian. 
  9. Ada tiga kemungkinan perhitungan skor penilaian dalam satu ronde, yaitu (1) apabila dalam satu ronde, kedua pemain sama-sama mendapatkan luka, maka skor keduanya ialah 1-1, (2) apabila dalam satu ronde, salah satu pemain saja yang mendapatkan luka, maka skor 1-0, dan (3) apabila dalam satu ronde, kedua pemain sama-sama tidak mendapatkan luka, maka skor keduanya ialah 0-0. Pengitungan skor dengan melihat luka pemain berlangsung sama hingga ronde ketiga. 
  10. Penentuan pemenang dilakukan dengan menjumlah skor dalam tiga ronde. Bagi yang memiliki skor tinggi atau mendapatkan luka paling sedikit, maka dia yang dinyatakan menang, sedangkan yang memiliki skor rendah atau luka paling banyak, maka ia dinyatakan kalah.

Langkah-langkah Permainan Ojhung

1.   Ghânding (pemasangan pemain) dan pendaftaran nama
     Ghânding dilakukan beberapa kali dalam permainan dengan menyesuaikan waktu pelaksanaan. Pada tahap ini, semua orang yang ingin berpartisipasi dalam permainan ojhung mengajukan diri sebagai peserta. Dalam satu kali ghânding, jumlah peserta yang boleh mendaftar sebanyak sepuluh orang. Kemudian, panitia menentukan lawan dari masing-masing peserta yang mendaftar dengan setara. Kesetaraan tersebut didapat berdasarkan umur dan pengalaman dalam bermain ojhung sebelumnya. Setelah itu, masing-masing peserta mendaftarkan nama julukan mereka kepada panitia. Contoh nama julukan yang dimiliki peserta antara lain singo laut, cambuk api, cambuk kilat, gandrung, dan lain-lain. 

Ghânding dan pendaftaran nama
(foto: Oki)

2.  Pemasangan atribut 
     Langkah selanjutnya, sepasang pemain ojhung yang akan bertanding melakukan persiapan. Mereka harus menggunakan atribut pertandingan untuk menjaga keamanan. Atribut tersebut ialah songkok yang digunakan sebagai alat pengaman agar pukulan tidak mengenai kepala. Selain itu, mereka juga menggunakan sarung, selendang, atau udeng yang dililitkan ke bagian pinggang untuk melindungi alat vital.

Pemasangan atribut
(foto: Oki)

3.  Pengecekan bekas luka 
     Pengecekan bekas luka peserta dilakukan oleh bhâbhuto agar memudahkan juri dalam menentukan pemenang. Setiap bagian tubuh pemain akan dicek. Apabila terdapat bekas luka, maka bhâbhuto akan menandainya dengan spidol.

 Pengecekan bekas luka
 (foto: Oki)

4.  Memilih rotan 
     Setiap pemain yang akan bertanding dibebaskan untuk memilih rotan untuk digunakan sebagai senjata. Rotan yang awalnya telah disiapkan oleh panitia, dipilih oleh pemain berdasarkan selera mereka. Ada yang memilih rotan dengan tekstur lentur, ada pula yang menyukai rotan dengan tekstur keras.

Memilih rotan
(foto: Oki)

5.  Berjabat tangan 
     Pemain yang akan bertanding diwajibkan saling berjabat tangan. Hal ini dimaksudkan agar pemain tetap menjaga ikatan persaudaraan dan tidak menyimpan dendam. Dalam bermain ojhung, pemain juga dituntut untuk jujur dan menaati peraturan yang telah dibuat. Ada istilah matoro’a mata yang digunakan pemain dengan maksud saling menjaga agar tidak memukul bagian mata. Karena dalam peraturan permainan ojhung, pemain yang memukul bagian mata atau wajah lawan tidak akan mendapatkan poin, justru akan mengakibatkan celaka bagi lawan.

Berjabat tangan
(foto: Oki)

6.  Berjoget 
     Langkah selanjutnya, pemain diwajibkan untuk berjoget. Baik di awal ronde, maupun di sela-sela ronde, kedua pemain saling melakukan tarian bebas dengan mengikuti alunan musik gamelan. Tahap ini dilakukan untuk memberikan hiburan bagi penonton dan merupakan bentuk ekspresi dari pemain.
 Berjoget
(foto: Oki)

7.  Saling pukul 
     Langkah berikutnya ialah saling pukul. Dalam satu kali ronde, masing-masing pemain hanya memiliki satu kali kesempatan memukul lawannya. Masing-masing pemain juga memiliki kesempatan menghindar ketika lawan membalas pukulan. Apabila kedua pemain telah melakukan satu pukulan beruntut, maka ronde pertama berakhir.

 Saling pukul
(foto: Oki)

8.  Penilaian 
     Setelah ronde pertama berakhir, maka pemimpin wasit dan bhâbhuto melakukan penilaian dengan melihat dan menandai luka pada masing-masing pemain. Luka yang termasuk dalam penilaian meliputi bagian leher, dada, perut, punggung, dan tangan. Luka pada bagian tubuh lainnya tidak masuk dalam penilaian. Proses penilaian berlangsung sama hingga ronde ketiga. Setalah ronde ketiga berakhir pemimpin wasit melakukan penilaian final dan menentukan pemenang. Bagi yang memiliki skor tinggi atau mendapatkan luka paling sedikit, maka dia yang dinyatakan menang, sedangkan yang memiliki skor rendah atau luka paling banyak, maka ia dinyatakan kalah.

 Penilaian
(foto: Oki)
 
9.  Pemberian hadiah
     Hadiah dalam permaianan ojhung diberikan oleh pemimpin wasit atau pejabat daerah yang hadir dalam permainan tersebut. Hadiah yang diberikan berupa uang atau benda pakai seperti kaus. Setelah penerimaan hadiah oleh pemenang, maka acara dilanjutkan dengan pertandingan peserta berikutnya. Apabila semua peserta dalam satu ghânding telah selesai melakukan pertandingan, maka diadakan ghânding selanjutnya.

Pemberian hadiah
(foto: Oki)
 
(teks: Oki)

POJOK BAHASA: Teks Prosedur Kompleks
  • Teks prosedur kompleks adalah adalah tulisan yang berisi langkah-langkah secara detail untuk mencapai suatu tujuan.
  • Struktur teks prosedur kompleks: tujuan, unsur (alat dan bahan), dan langkah-langkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar