Translate This Site

Selasa, 02 Juli 2013

“Ojung”, Olahraga Tradisional Warisan Kebudayaan Nenek Moyang


     Bulan Rebbe merupakan bulan ke-8 menurut perhitungan suku madura, pada bulan ini masyarakat Bondowoso khususnya di daerah Tapen, Klabang dan Prajekan mempunyai acara rutin yang dinamakan Gadhisa. Gedhisa yang merupakan bentuk acara slametan desa dilaksanakan dengan tujuan menjaga desa agar tetap selamat dan aman dari hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini merupakan acara tahunan yang harus dilaksanakan oleh warga desa. Warga desa biasanya mengadakan acara tersebut pada malam jum’at pon. Pada acara tersebut warga desa wajib membuat makanan khas yang terbuat dari beras ketan, namanya ialah tapay palotan. 

Ojhung di Desa Mangli Wetan, Bondowoso
(foto: Oki)
      Sehari setelah acara slametan, terdapat suatu ritual adat yang sangat ditunggu-tunggu oleh warga desa. Ritual tersebut ialah Ojung. Suatu ritual adat warisan nenek moyang yang tetap dipertahankan sampai saat ini, bahkan antusiasme terhadap ritual tersebut tidak hanya datang dari warga lokal, tetapi warga lain datang berbondong-bondong untuk mengikuti atau hanya untuk menontonnya saja. Ritual ini dilakukan oleh nenek moyang untuk meminta hujan pada Yang Maha Kuasa. Karena pada saat memasuki bulan Rebbe, musim kemarau biasanya melanda daerah ini. Oleh karena itu, ritual Ojung digunakan sebagai do’a bersama untuk menurunkan hujan.

Sabtu, 09 Maret 2013

Mbah Tohir dalam Aplikasi Penggaru Teater Tiang ke-19



Berawal dari pertemuannya dengan Ferick Sahid Persi selaku ketua umum Teater Tiang di acara workshop yang diadakan di Solo, Mbah Tohir merasa tertarik untuk ikut tampil dalam memeriahkan acara Aplikasi Penggaru Terater Tiang yang ke-19.

Mbah Tohir
(foto: Oki)

Sudah menjadi acara rutin bagi Teater Tiang dalam meyelenggarakan aplikasi bagi para anggota baru. Acara aplikasi seperti ini biasa diselenggarakan setelah anggota baru Teater Tiang mengikuti Diklat selama 6 hari. Dalam aplikasi kali ini, yang di selenggarakan pada tanggal 1-3 Maret 2013 yang bertempat di PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa) para anggota baru Teater Tiang  tidak hanya menampilkan naskah “Roro Jonggrang” hasil garapan sendiri, melainkan turut menampilkan naskah “Jupri Juragan Kampung Sebelah” yang dimainkan oleh anggota tetap Teater Tiang, dan naskah monolog garingan dengan judul “Jokasmo” yang diperankan oleh Mbah Tohir, aktor srimulat asal Surabaya. Walaupun telah berusia 67 tahun, semangat Mbah Tohir dalam dunia teater tidaklah luntur. Hal ini terbukti dari penampilannya di atas panggung, yang membuat 70 orang penonton yang hadir merasa sangat terhibur. Sebelum menamilkan naskah “Jokasmo” di acara Aplikasi Penggaru Teater Tiang ini, Mbah Tohir sebelumnya telah menampilkan naskah yang sama di Taman Budaya Tegal pada tanggal 23 Februari 2013.

Selasa, 15 Januari 2013

"Sentuhanmu"


Kau tampak begitu indah
Rautmu begitu bening
Hembusanmu
Membuatku merinding

Kau hadir
Menyentuh kalbu
Dengan aroma surga
Sebagai penyejuk hatiku

Sentuhanmu
Membuatku berdiri
Bulu romaku
Hilangkan kendali

Jelajahi tubuhku
Buat Aku geli
Kau dan Aku bersatu
Hingga Aku tak mampu lari

Tapi Kau begitu cepat
Hingga Aku tak bisa bernafas
Cepat dan lebih cepat
Hingga basah dalam puas

Kemudian Kau berhenti
Meninggalkanku dalam kedinginan
Aku ingin menari hingga malam
Wahai hujanku sayang

Karya Oki Feri
  Januari 2013

Selasa, 08 Januari 2013

"Rumah"

Entah apa yang kurasa
Aku tak tahu
Di kalbu hanya ada namamu
Ayah, Ibu

Kulihat jelas matamu
Dalam sujudku
Senyum indah
Kasih sayang dari jauh

Rindu ini t'lah menggebu
Ingin rasanya bertemu
Memelukmu
Ayah, Ibu

T'lah kulewati hariku
Sabtu demi sabtu
Berharap ada satu
Hari bersamamu
Di rumah kita satu

Karya Oki Feri
November 2012

"Meratap"

Aku sakit
Aku lemah
Aku sendiri
Aku berdiam diri

Tolong aku
Sembuhkan aku
Sadarkan aku
Tuntun aku

Dimana kamu
Kenapa aku
Padamu
Menangis aku

Do'aku
Siang malamku
Padamu
Selalu

Karya Oki Feri
Desember 2012

"Menuju Engkau"

Embun pagi berguguran
Meninggalkan dinginnya sang malam
Kuratapi diri sendiri dalam kelam
Menunggu keajaiban tuhan

Diriku hanyalah butir pasir putih
Menanti arus membawaku pergi
Kucoba menguatkan hati
Demi hidup yang diridhoi

Andai sejak lalu
Kau berikan ini padaku
Rasa indahmu
Cahaya baru

Karya Oki Feri
November 2012

"2112"

Berbalut merah
Kita tempuh bersama

Bersama satu budaya

Besama satu rasa

Siapa kita?
Teater Tiang Jaya

Karya Oki Feri
Desember 2012